Senin, 24 September 2012

Pengertian Manajemen Pemasaran Pariwisata



Manajemen pemasaran memiliki pengertian yang berbeda-beda berdasarkan pandangan dari berbagai para ahli. Meskipun pengertian manajemen pemasaran dari berbagai para ahli kelihatannya berbeda namun sebenarnya sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau manajemen pemasaran dari segi yang berbeda-beda. Pengertian manajemen pemasaran menurut para ahli dapat dilihat sebagai berikut :
1.    Menurut Dr. Philip Kotler dan Keller dalam bukunya Marketing Management, menyatakan, “Pemasaran adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai secara bebas dengan pihak lain”.
2.    Menurut William J. Stanton dalam bukunya, Fundamentals of Marketing, menyatakan, “Suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan baik kepada konsumen saat ini maupun konsumen potensial”.
3.    Menurut American Marketing Association (AMA, 2004), “Marketing is an organizational function and a set of processes for creating, communicating, and delivering value to customers and for managing customer relationship in ways that benefit the organization and its stakeholders”.
“Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengomunikasikan dan menyerahkan nilai kepada pelanggan dan mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan para pemilik sahamnya”.
4.    Prof. Dr. William H. Kaven, mengemukakan bahwa, “Suatu proses usaha, baik dengan permintaan yang nyata maupun yang masih potensial akan barang-barang dan jasa-jasa diformulasikan, diusahakan dan disediakan oleh si penjual. Proses itu mencakup upaya semua bidang funsi penjual yang bekerjasama untuk mengahasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang harganya tepat, waktunya pasti, tempatnya jelas sehingga dapat memenuhi permintaan pasar dan mencapai tingkat keuntungan”.
5.    Prof. Dr. Salah Wahab, L.J. Crampon, MA dan L.M. Rothfield dalam bukunya Tourism Marketing menyatakan bahwa, “Suatu proses manajemen yang dilakukan oleh organisasi kepariwisataan nasional atau industri pariwisata untuk dapat menentukan wisatawan aktual dan potensial, mengadakan komunikasi dengan mereka untuk menentukan serta mempengaruhi keinginan, kebutuhan, motivasi, kesukaan, dan ketidaksukaan pada daerah-daerah lokal, regional, nasional dan internasional dan kemudian merumuskan serta menyesuaikan produk wisata untuk mencapai kepuasan optimal para wisatawan”.
6.    Menurut J. Krippendorf dalam bukunya Marketing Ettourisme menyatakan pemasaran dalam kepariwisataan bahwa, “Marketing in tourism to be understood as the systematic and coordinated execution of business policy by tourist undertaking whether private or state owned at local, regional, national or international level to achieve the optimal satisfaction of the needs of identifiable consumer groups and in doing so to achieve an appropriate return”.
“Suatu sistem dan koordinasi yang harus dilaksanakan sebagai kebijaksanaan bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan, apakah usaha swasta atau pemerintah, baik dalam ruang lingkup lokal, regional, nasional dan internasional untuk mencapai kepuasan optimal atas kebutuhan-kebutuhan wisatawan dan group lain disamping untuk mencapai keuntungan yang wajar”.
Berdasarkan keenam definisi di atas maka dapat disimpulkan pengertian manajemen pemasaran pariwisata adalah suatu proses sosial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang dan jasa serta mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan sehingga mengahasilkan barang-barang dan jasa-jasa yang harganya tepat, waktunya pasti, tempatnya jelas pada daerah-daerah lokal, regional, nasional dan internasional untuk mencapai kepuasan optimal atas kebutuhan-kebutuhan wisatawan dan group lain disamping untuk mencapai keuntungan yang wajar.

4 komentar:

  1. tulisannua bagus..saya mau tahu lebih banyak lagi..
    tq...

    BalasHapus
  2. iya maksie...\
    nnt saya post lg...

    BalasHapus
  3. sungguh bagus artikelnya mbak, namun alangkah baiknya jika disertakan referensi/daftar pustaka agar bisa lebih menguatkan dari artikel yang mbak tuliskan... maaf, hanya sekedar saran.

    BalasHapus